Kamis, 15 Mei 2014
Memprihatinkan, Kelaparan Menyebarluas di Jewa
Dani
Kamis, Mei 15, 2014
Tokoh masyarakat Suku Amungme di Kabupaten Mimika, Papua, Thomas
Wanmang menyatakan prihatin terjadinya kasus kelaparan atau krisis
pangan di Kampung Jewa, Aroanop, Distrik Tembagapura yang sudah
berlangsung beberapa bulan terakhir.
Thomas kepada Antara di Timika, Selasa mengatakan kasus
kelaparan yang terjadi di Kampung Jewa semestinya tidak perlu terjadi
jika Pemkab Mimika, PT Freeport Indonesia, Lembaga Pengembangan
Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) serius memperhatikan masyarakat.
“Ini situasi yang aneh, masa kita punya perusahaan tambang kelas
dunia tapi rakyatnya mati kelaparan di atas kekayaan alam yang mereka
miliki. Kami minta masalah ini harus secepatnya diatasi,” kata Thomas.
Menurut dia, situasi yang terjadi di Kampung Jewa itu bisa jadi juga
dialami masyarakat Papua di kampung-kampung pedalaman dan terpencil
lainnya di Kabupaten Mimika mengingat selama ini masyarakat kurang
mendapat sentuhan dan perhatian dari pemerintah daerah maupun
pihak-pihak yang lain.
“Kalau di Jewa, Aroanop saja masyarakat bisa kelaparan, bagaimana di
kampung-kampung lain yang jauh dari area perusahaan Freeport,” ujar
Thomas dengan nada prihatin.
Terkait kasus kelaparan di Kampung Jewa tersebut, LPMAK merencanakan
untuk segera mengirim paket bantuan bahan kebutuhan pokok untuk membantu
masyarakat yang mengalami krisis pangan.
Staf LPMAK, Petrus Mitakda mengatakan bantuan berupa beras, mie
instan , minyak goreng dan lainnya akan segera dikirim ke Jewa
menggunakan penerbangan helikopter dalam waktu satu dua hari ke depan.
“Paling lambat hari ini (Selasa, 13 Mei 2014) kami sudah
distribusikan bantuan ke Jewa menggunakan dua kali penerbangan
helikopter Airfast,” jelas Petrus.
Sesuai laporan yang diterima LPMAK, sebanyak belasan kepala keluarga
di Kampung Jewa, Aroanop mengalami krisis pangan dalam beberapa bulan
terakhir.
Krisis pangan terjadi lantaran curah hujan yang sangat tinggi di
Kampung Jewa sejak Januari. Kebun-kebun milik warga yang ditanami keladi
dan berbagai jenis umbi-umbian dilaporkan mengalami longsor
mengakibatkan warga kesulitan mendapatkan bahan kebutuhan pokok.
Warga setempat akhirnya mencari bantuan ke sejumlah kampung tetangga
seperti Aroanop hingga ke Banti Tembagapura untuk bisa bertahan hidup
dari kelaparan.
Tokoh masyarakat setempat, Yulius Miagonis mengakui kondisi krisis
pangan yang terjadi di Jewa sudah berlangsung cukup lama sehingga
membutuhkan adanya perhatian dari berbagai pihak termasuk PT Freeport
Indonesia dan Pemkab Mimika.
“Berdasarkan informasi yang kami terima dari masyarakat, sejauh ini
belum ada laporan ada warga yang sampai meninggal dunia karena kasus
kelaparan di Jewa. Kami minta perhatian dari semua pihak terutama PT
Freeport maupun Pemkab Mimika mengingat Kampung Jewa berada dalam
wilayah Kabupaten Mimika,” tutur Yulius. (ANTARA, 13/5/2014)
Like on Facebook
Popular Post
-
Fall foliage season is a calendar highlight in states from Maine south to Georgia and west to the Rocky Mountains . It's especially i...
-
Syakhshiyah (kepribadian) pada setiap manusia terbentuk oleh ‘aqliyah (pola pikir) dan nafsiyah (pola sikap)-nya. Bentuk tubuh, wajah...
-
Oleh: Salim al- Amr Bagian Pertama Majalah Al – Waie edisi Arab menerima beberapa memoar dari yang terhormat, Salim al- Amr. Kam...
-
Pengumuman Presiden Obama bahwa Amerika Serikat telah mengerahkan 80 pasukan ke Chad mengejutkan banyak orang. Tapi seperti yang ditunjuk...
-
Islam adalah agama yang mulia dan memuliakan. Ia menjunjung tinggi akhlak dan etika. Setiap perbuatan baik di dalam Islam, pastilah ada ...
-
JAKARTA (voa-islam.com) – Foto KH Zainuddin MZ berduaan dengan pedangdut Aida Saskia diedit sedemikian rupa untuk memperkuat tudingan bah...
-
1. Benarkah Tidak Ada Dalil tentang Kewajiban Khilafah ? Kewajiban adanya Khilafah telah disepakati oleh seluruh ulama dari seluruh ...
-
Setiap memasuki bulan Rajab, sebagian kaum muslimin akan langsung terbesit di dalam fikirannya yakni bahwa bulan Rajab adalah bulan ...
-
Teuku Wisnu turut menghadiri Konferensi Islam dan Peradaban 1435 H di SICC Sentul Bogor. Berikut ini testimoninya: "...Kita ...
-
Apa itu Ideologi Islam, Kapitalisme, dan Sosialisme Source: 1Shaf.com .
0 komentar :